Arsitek Ken Yeang kelahiran Malaysia dan besar di UK, terkenal untuk dua hal: bangunan pencakar langit di kawasan tropis dan menonjolkan batasan design arsitek hijau. Ini ide yang aneh, tetapi bagi Yeang, menemukan solusi untuk berinteraksi dengan masalah adalah hal menarik baginya.
Langit Singapore kini semakin hijau, baru-baru ini mereka memperkenalkan pembuatan arsitek yang paling terkenal di dunia. Design terbarunya ini bertujuan untuk menggabungkan tren konsep hijau masa depan ke dalam bangunan karya arsitek Ken Yeang yang dinamakan Fusionopolis.
Layaknya Inggris, Singapura telah menetapkan standard tampilan lingkungan untuk bangunan baru, dan Fusionopolis ditujukan untuk mencapai rekor tertinggi di area ini. Yang akan memperkenalkan Singapore sebagai Negara dengan pulau yang paling ramah lingkungan.
Infrastruktur penghijauannya diterapkan pada bangunan setinggi 1.4 km. Bangunan ini akan menjadi rumah bagi tanaman yang ditanam pada ketinggian vertikal tertingi di bangunan manapun di dunia. Penanaman yang melingkar secara vertikal, terus naik hingga ke atas bangunan dan teras taman landscapenya akan ditempatkan pada setiap lantai bagunan.
Vegetasi ini secara tidak langsung membantu pendinginan secara pasif dan meningkatkan nilai positif residen. Secara natural, pencahayaan harian akan diarahkan ke dalam interior bangunan dengan kaca. Pemanfaatan ekosistem ini mengurangkan cahaya langsung yang masuk sekaligus menyeimbangkan elemen organik dan anorganik untuk menjaga bangunan agar tetap dalam sistem kehidupan yang sehat.“Apa yang harus kita coba untuk membuat bangunan menjadi sistem yang hidup, adalah dengan menyeimbangkan organik dan anorganik dalam bangunan itu penting,” kata Yeang. (by zefry)
0 Response to "Architecture Hutan di atas Bangunan"
Post a Comment